Minggu, 07 September 2014

Pulau Sembilan





 ,, Tau Ahh ,,

Pukul 20.00 wib jariku mulai beranjak dari ujung kanan keyboard laptop mungilku ini sampai ujung perasaan yang amat dalam yang aku rasakan saat ini seakan seekor keledai yang sedang diburu oleh harimau, terus beranjak meski ada ancaman yang amat menakutkan dibelakang, namun aku tak peduli.

jiwa yang kalud, mata yang kabut, dan hati yang sempat redup kini telah hidup kembali karena hadirmu sayangku, meski kamu tidak secantik bidadari yang saya dambakan tapi aku cukup bersyukur tentang apa yang telah tuhan anugrahkan kepadaku. saya inget kata ayahku, Tuhan tidak akan pernah memberikan apa yang inginkan tapi Tuhan akan selalu memberikan semua apa yang kita butuhkan, seakan rasa kekecewaan itu telah hilang sirna karena ksih sayang yang tulus darimu bidadariku.

ketika kau pegang erat tanganku aku merasakan  sesuatu yang amat sangat berbeda darimu sayang, belaianmu, nada suaramu, senyummu, membiusku kedalam angan yang tak landai lagi, bagiku kamu adalah salah satunya wanita yang bisa membuat aku selalu hidup dalam menjalani hari hariku

sunyi, sepi pergilah dan menjauhlah, karena hidupku telah tiba, masa yang telah aku tunggu sekian lama kini akhirnya datang juga, meski aku sempat bimbang dan putus asa tapi inilah hidup kita harus selalu berjuang untuk menggapai sesuatu yang baik buat kita, dan kita harus memilih pada sesuatu yang membuat kita hidup, sesuatu yang bisa membuat kita berarti dimata orang, sesuatu yang  mencerahkan hari esok.

Tuhan terimakasih telah mengirimkan seorang bidadari anggun di kehidupanku, semoga engkau jadikan kami abadi dalam ikatan cinta suci, ikatan cinta yang sebenarnya untuk menggapai ridhomu, walau jarak antara pulau sumatra dan sulawesi sangat jauh, tapi aku yakin dengan kemauan, keikhlsan, keseriusan semuanya menjadi lebih ringan. mungkin lebih baik aku hanya perlu mempersembahkan sesuatu yang paling terbaik yang bisa aku lakuin buat orang lain.